Catatankasus.com, Pinrang – Usai disorot oleh penggiat anti Korupsi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten pinrang sulawesi-selatan, meninjau pembangunan lokasi proyek SDN 240 Pinrang yang diduga miring dan dikawatirkan Roboh.
Kepala dinas pedidkan dan kebudayaan kabupaten Pinrang, Melalui kepala seksi sarana dan prasarana, Rustan, mengatakan pihaknya telah meninjau langsung lokasi proyek.
” Tadi pagi Kita sudah tinjau langsung bersama dengan pak kadis, konsultan dan pelaksana proyek,” Jelas Rustan melalui sambungan sellulernya, Rabu (19/3/2025).
Kasi sarana dan prasarana dinas pendidikan dan kebudayaan ini menambahkan, pihaknya meninjau langsung lokasi proyek untuk memastikan kebenaran informasi yang telah diberitakan sebelumnya.
” ini adalah proyek bangunan bertingkat, setelah kami dapat informasi dari pemberitaan bahwa bangunan proyek diduga miring dan dikawatirkan roboh, maka kami langsung mendatangi lokasi proyek untuk memastikan kebenaran informasi itu sebelum menimbulkan bahaya bagi murid dan tenaga pengajar” Jelas Rustan.
Namun menurut Rustan, pihaknya tidak menemukan adanya kebenaran informasi tersebut.
” memang tiangnya yang dilantai bawah ukuran 30×30, sementara dilantai dua ukurannya 25×25 sehingga kelihatan tidak lurus atau miring, apalagi belum di plesteran,” ungkapnya.
Lanjut rustan, pembangunan SDN 240 Pinrang memang belum rampung karena masih banyak yang perlu dibenahi dan menunggu kucuran dana untuk tahun ini.
Diberitakan Sebelumnya, Proyek Bangunan dan Rehabilitasi Sekolah Dasar (SD) Negeri 240 Pinrang menuai sorotan Tajam Dari sejumlah Penggiat Anti Korupsi.
Proyek Yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun anggaran 2024 menelan anggaran hingga 1,1 Milyar Rupiah.
Bangunan proyek ini Dimenangkan Oleh CV Adi Karya.
Direktur CV Adi Karya, Ismail saat dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa pihaknya telah memenangkan tender proyek tersebut dan menurutnya pekerjaan proyek itu sudah dikerjakan sesuai Rencana anggaran Belanja (RAB).
” Proyek itu ada dua paket, yang lantai satu anggarannya 500 juta lebih dan yang lantai dua anggarannya 600 juta lebih dan semuanya sudah selesai dikerjakan sesuai dengan RAB,” Ujar Ismail.
Lebih Lanjut ismail menjelaskan, jika dilihat sepintas, proyek itu memang belum rampung karena pihaknya bekerja hanya sesuai dengan RAB.
” Memang belum selesai, karena tahun ini baru dilanjutkan lagi untuk tahap selanjutnya, yang jelasnya anggaran 1,1 milyar itu kami kerjakan sesuai dengan apa yang ada di RAB Dan untuk tahap ini sudah selesai dan Hasilnya sementara diperiksa oleh BPK,” ujar Ismail, melalui sambungan sellulernya, Selasa (18/3/2025).
Sementara disisi lain, Sejumlah penggiat anti korupsi menilai bahwa kuat dugaan proyek SDN 240 Pinrang dikerjakan tidak sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang ditentukan dalam RAB.
” ini proyek kuat dugaan tidak sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang ditentukan dalam RAB, hasil investigasi kami dilapangan bangunan ini perlu ditinjau ulang, bahkan bagunan tersebut kelihatan miring seakan-akan mau roboh,” Ujar Arham, ketua LHI.
Disisi lain, salah satu orang tua murid juga mengeluhkan bangunan tersebut, ia kawatir bangunan itu jika dibiarkan bisa menimbulkan korban jiwa.
” kami meragukan proyek itu karena kelihatan miring dan takut jika roboh sehingga melukai murid saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,” ujar salah satu orang tua murid yang namanya diminta untuk dirahasiakan.
Sementara menurut keterangan dari konsultan perencana, hal ini terjadi karena kelalaian pekerja.
” Jika dilihat kolom dari bawah memang tidak sama, mungkin pada saat pelaksanaan pekerjaan pengecoran posisi kolom tidak tegak lurus,” Ujar Konsultan perencana, Arif Sideng.