Berita-online.Com, Pinrang – Proyek Bangunan dan Rehabilitasi Sekolah Dasar (SD) Negeri 240 Pinrang menuai sorotan Tajam Dari sejumlah Penggiat Anti Korupsi.
Proyek Yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun anggaran 2024 menelan anggaran hingga 1,1 Milyar Rupiah.
Bangunan proyek ini Dimenangkan Oleh CV Adi Karya.
Direktur CV Adi Karya, Ismail saat dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa pihaknya telah memenangkan tender proyek tersebut dan menurutnya pekerjaan proyek itu sudah dikerjakan sesuai Rencana anggaran Belanja (RAB).
” Proyek itu ada dua paket, yang lantai satu anggarannya 500 juta lebih dan yang lantai dua anggarannya 600 juta lebih dan semuanya sudah selesai dikerjakan sesuai dengan RAB,” Ujar Ismail.
Lebih Lanjut ismail menjelaskan, jika dilihat sepintas, proyek itu memang belum rampung karena pihaknya bekerja hanya sesuai dengan RAB.
” Memang belum selesai, karena tahun ini baru dilanjutkan lagi untuk tahap selanjutnya, yang jelasnya anggaran 1,1 milyar itu kami kerjakan sesuai dengan apa yang ada di RAB Dan untuk tahap ini sudah selesai dan Hasilnya sementara diperiksa oleh BPK,” ujar Ismail, melalui sambungan sellulernya, Selasa (18/3/2025).
Sementara disisi lain, Sejumlah penggiat anti korupsi menilai bahwa kuat dugaan proyek SDN 240 Pinrang dikerjakan tidak sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang ditentukan dalam RAB.
” ini proyek kuat dugaan tidak sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang ditentukan dalam RAB, hasil investigasi kami dilapangan bangunan ini perlu ditinjau ulang, bahkan bagunan tersebut kelihatan miring seakan-akan mau roboh,” Ujar Arham, ketua LHI.
Disisi lain, salah satu orang tua murid juga mengeluhkan bangunan tersebut, ia kawatir bangunan itu jika dibiarkan bisa menimbulkan korban jiwa.
” kami meragukan proyek itu karena kelihatan miring dan takut jika roboh sehingga melukai murid saat kegiatan belajar mengajar berlangsung,” ujar salah satu orang tua murid yang namanya diminta untuk dirahasiakan.
Sementara menurut keterangan dari konsultan perencana, hal ini terjadi karena kelalaian pekerja.
” Jika dilihat kolom dari bawah memang tidak sama, mungkin pada saat pelaksanaan pekerjaan pengecoran posisi kolom tidak tegak lurus,” Ujar Konsultan perencana, Arif Sideng.